Alhamdulillan, SMK Negeri 5 Makassar kembali menamatkan sebanyak 316 siswa dari 11 jurusan yang ada di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf (Manunggal), Sabtu, 24 Mei 2014.

Ada yang menjadi pertanyaan ketika ketua Ikatan Alumni (IKA) STM Pembangunan Ujung Pandang periode 2011-2014 pak Maddo Pammusu mengoreksi angka 36 menjadi 37. What’s the wrong I mean. Apakah diriku yang salah keliru dengar, ataukah hitunganku yang tidak tepat. Sambil terus mengikuti alur acara, dan menunggu acara inti. Pertanyaan itu masih menjadi Tanda Tanya.

Baca juga : Menata masa depan di sekolah baru

Mengikuti alur acara, melihat bagaimana antusias para siswa dan panitia plus alumni sebelumnya. Dan seabrek prestasi yang ditampilkan oleh panitia kegiatan. Salut, sangat kreatif. Adalah sebuah kesyukuran bisa berada dan berkumpul bersama keluarga besar. Habis, angkatan sendiri tidak pernah merasakan acara penamatan. Kisah 2002.

Kembali ke angka 36 dan 37.  Riwayat tentang STM Pembangunan Ujung Pandang, pendirian dan kapan menamatkan lulusan pertamanya di google nyatanya hanya sedikit informasi yang bisa ditelusuri.

Websitenya pun tidak memberikan informasi yang memuaskan. Jika kemudian ada ikatan alumni, siapa dan dimana mereka sekarang. Saya sendiri kebingungan akan hal itu. Yang saya pahami sendiri dan faktanya akan kejadian tahun 2011 dimana Reuni Akbar 34 tahun yang dilaksanakan di hari Sabtu, 23 April 2011.

Kebawa terus dalam fikiran, akhirnya diskusi dengan para guru alumni. Sebenarnya angkatan itu yang benarnya yang mana? 36 atau 37. Secara kekeliruan ini sudah terjadi sebanyak tiga kali dan jika itu berlarut-larut maka persepsinya akan terus terjadi sepanjang tahun di mulai di tahun 2012.

Singkat diskusi, baru tahu kalau STM Pembangunan itu menamatkan siswanya di tahun 1977 sebagai angkatan pertama. Dan di tahun 1979 kemudian baru menamatkan lagi angkatan ke dua.

Tidak terjadi penamatan di tahun 1978 hal ini dikarenakan terjadi perubahan kurikulum dimana semua sekolah di Indonesia mulai setingkat SD sampai SMA pada tahun itu oleh Menteri Pendidikan menambah masa belajar yang tadinya ditamatkan di setiap bulan Desember ke bulan Juni.

Sehingga kemudian, masa belajar yang tadinya cuma 4 tahun menjadi 4 tahun 6 bulan. Lama juga mereka belajar. Jadi kalo dihitung-hitung secara berurutan, tidak dengan menggunakan penambahan atau pengurangan, maka angkanya seharusnya 37.

Ternyata sejarah sekolah sendiri, tidak tahu. Dan baru tahu tahun ini kalo kejadian sejarahnya seperti itu. Kebanyakan baca sejarah negeri orang kali yah. Terus, yah kurang prihatin.

 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *