Tangkuban perahu

Liburan di Gunung Tangkuban Perahu

Liburan di Gunung Tangkuban Perahu, hari itu Ahad (24/08/2014) setelah berkunjung ke desa Ciater, menikmati sore bersama teman-teman pelatihan pendamping di Gunung Tangkuban Perahu.

Hawa dingin dan kabut menyelimuti pengunungan, pemandangan yang luar biasa. Pohon pinus berjejer di sepanjang jalan menuju puncak.

Mengambil latar Gunung Tangkuban perahu, asyik berpose di atas batu besar. Suasana yang dingin, dan bau belerang yang menusuk hidung ditambah lagi dengan kabut yang terlihat dari jauh.

Baca juga: Karya tulis: Karya Sang Pemikir

Selain menikmati pemandangan, kita juga bisa membeli oleh-oleh khas Gunung Tangkuban Perahu. Semisal topi yang lagi kupakai, terus ada juga batuan berupa gelang, baju kaos dengan kata-katanya, dan kita juga bisa menunggang kuda di tempat itu.

Dari buku cerita yang pernah kubaca, terjadinya Gunung Tangkuban Perahu itu dikarenakan Anak dari Dayang Sumbing yakni Sangkuriang ingin menikahi ibunya sendiri. Walhasil, karena tidak jadi menikahi ibunya, maka diapun marah dan menendang perahu hingga terbalik. Cerita legenda rakyat ini, begitu menarik dan penuh pembelajaran.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *