Mata Kering, Gunakan Insto Dry Eyes

Mata Kering, Gunakan Insto Dry Eyes – Saya tiba-tiba teringat nasehat guru saya saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Beliau  berkata, “Kalau matamu lelah karena terlalu lama membaca, cobalah lihat pepohonan hijau di sekitarmu. Itu akan membuat mata kembali rileks.” waktu itu, tanpa berpikir panjang, saya hanya mengangguk. Sekarang, disaat pekerjaan lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar komputer, saya sadar betul bagaimana pentingnya menjaga kesehatan mata.

Melihat warna hijau, terutama pemandangan alam, memang terbukti mampu meredakan ketegangan mata (eye strain). Meski bukan solusi utama, ini bisa menjadi cara alami untuk mengistirahatkan mata dari aktivitas berat. Namun, jika mata terus-menerus terasa merah, perih, atau seperti berpasir, bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan, tapi gejala awal dari mata kering.

Apa itu Mata Kering?

Mata kering (dry eye syndrome) adalah kondisi ketika mata tidak cukup lembap karena gangguan pada produksi atau kualitas air mata.

“Dry eye occurs when the quantity or quality of tears fails to keep the surface of the eye adequately lubricated.” – American Academy of Ophthalmology (AAO)

Mata kering bukan hanya gangguan ringan. Dalam kasus kronis, bisa memicu peradangan, infeksi, bahkan kerusakan jaringan mata.

Akibat mata menjadi kering menyebabkan tidak mampu melumasi mata dengan baik. Hal ini menyebabkan iritasi, rasa tidak nyaman, dan bahkan bisa berujung pada gangguan penglihatan. Penyebabnya beragam, mulai dari faktor usia, penyakit autoimun seperti sindrom Sjogren, konsumsi obat tertentu (misalnya obat darah tinggi), hingga kerusakan pada saraf kornea (Purwanti, 2022).

Mata kering juga bisa diperparah oleh disfungsi kelenjar meibom, yang menyebabkan penguapan air mata lebih cepat. Lingkungan ber-AC, paparan asap rokok, debu, dan angin kencang juga memperparah gejalanya. Bahkan kebiasaan sederhana seperti jarang berkedip saat bekerja di depan layar bisa memicu masalah ini (Razaan et al., 2023).

Gejala mata kering sering kali dianggap remeh, padahal bisa sangat mengganggu. Mulai dari rasa perih seperti ada pasir, mata terasa panas atau terbakar, gatal, penglihatan kabur, hingga munculnya lendir berlebih di sudut mata. Dalam kondisi lanjut, mata kering bisa menyebabkan erosi kornea, ulkus, hingga kebutaan (Razaan et al., 2023). Inilah mengapa penting untuk mengenali dan menangani mata kering sejak dini. #MataKeringJanganSepelein

Secara global, prevalensi mata kering cukup tinggi, yaitu antara 5–50% populasi, dan lebih sering dialami oleh wanita. Di Indonesia, masalah ini mulai banyak mendapat perhatian karena berdampak langsung pada kualitas hidup, terutama produktivitas kerja. Bayangkan jika setiap hari kita harus mengerjakan tugas sambil menahan rasa perih di mata (Prasetya et al., 2024).

Kelelahan mata (eye fatigue) juga kerap menyertai mata kering. Tanda-tandanya bisa berupa mata merah, berair, mengantuk, nyeri di area leher dan kepala, hingga penglihatan kabur. Aktivitas seperti membaca terlalu lama, menyetir dalam waktu lama, atau bekerja di depan layar komputer menjadi pemicu umum (Prasetya et al., 2024).

Baca Juga : Belajar SEO Checklist For Blogger, Winning the SERP

Cara Mengatasi Mata Kering, Gunakan Insto Dry Eyes

Bagaimana mengatasinya? Menangani mata kering bisa dimulai dari rumah, hal yang bisa dilakukan adalah:

  • Gunakan humidifier untuk menjaga kelembaban udara
  • Lakukan kompres hangat untuk merangsang produksi minyak alami di kelopak mata,
  • Latih mata dengan eye exercise secara rutin. Jangan lupa untuk berkedip lebih sering saat menggunakan gadget.

Namun, dalam beberapa kasus, penggunaan pelumas mata atau artificial tears tetap diperlukan. Salah satu solusi praktis adalah menggunakan tetes mata yang diformulasikan khusus untuk mata kering, seperti produk yang mengandung bahan aktif untuk menjaga kestabilan lapisan air mata. Insto Dry Eyes bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan dan membantu menjaga kelembapan mata sepanjang hari.

Masalah besar dimulai dari gangguan kecil, jangan tunggu gangguan kecil itu menjadi masalah besar. Karena mata adalah jendela dunia. Segera berkonsultasi ke dokter spesial mata untuk pemeriksaan lebih lanjut, manakala gejala mata kering tidak kunjung membaik tapi malah justru bertambah parah.

Aktifitas yang nyaman dengan menjaga menjaga kesehatan mata, akan membuat hari-hari menjadi produktif dan menyenangkan. Lebih peduli akan sinyal kecil yang dikirimkan tubuh, karena kesehatan mata tidak hanya tentang soal penglihatan. Bawa #InstoDryEyes untuk berjaga-jaga di dalam tas.

Daftar Pustaka:

  • Prasetya, H., Pritasari, A. M. S., Rahmawati, A., Bellarinatasari, N., K, H. F., K, R. P. D., Wibowo, W., Setiyono, A., Kurniawan, A., Ariana, T. S., Ningsih, T., Lestari, P., Ratnasari, T. P., A’yunina, Q., & Suparmi. (2024). Pemeriksaan visus serta edukasi mengenai mata merah dan penggunaan obat tetes. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 8(1), 1031–1037. https://doi.org/10.31764/imm.v8i1.20395
  • Purwanti, M. E. (2022). Collagen vascular disease sebagai faktor risiko terjadinya mata kering. Jurnal Syntax Fusion, 2(1), 88–93. https://doi.org/10.54543/fusion.v2i1.134
  • Razaan, F., Sangging, P. R. A., & Himayani, R. (2023). Article review diagnosis dan tatalaksana mata kering. Medula, 13(4.1), 102–108.

Leave a Comment