tugu selamat datang

Jalan-jalan ke Jekardah

Jalan-jalan ke Jekardah, momen selama dua malam yang seperti sebuah mimpi dan rencana yang tidak terencana.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi lewat sekian menit, dan jadwal yang tertera di penerbangan pukul 10.55 wita. Menunggu di kantor Amanah jalan Kakatua Makassar bersama 3 orang teman lainnya. Hari itu, Ahad 5 Maret 2017, rencananya akan ke Jakarta menjenguk teman yang sakit. Gelisah, karena mengingat waktu yang sudah cukup mepet.

media group haram

Reuni di Jekardah

Melaju bersama taksi, kemacetan yang seperti biasa di ujung toll ke bandara tidak terlihat seperti biasanya. Syukurlah, karena pagi menjelang siang, suasananya cukup bersahabat.

Di bandara, melalui pengawasan kemudian pengecekan dan akhirnya menuju ke maskapi penerbangan untuk mengambil boarding pass. Melihat jam yang terus berdetak, dan mengantri di tempat konter chek in yang lagi kosong, namun diarahkan ke tempat check in yang lain yang antriannya sangat panjang.

Dengan menegosiasi pengantri lain sembari memperlihatkan jadwal penerbangan yang waktunya sudah dekat, akhirnya teman tersebut berhasil melewati antrian. Dan pada akhirnya juga kembali ke tempat yang pertama. Ini mah ceritanya kita lagi dikerjai apa yah????

Finally, here we are. Di kelas Ekonomi Bisnis, dua jam perjalanan sambil sesekali mba pramugarinya meladeni dengan pertanyaan mau minum apa mau makan. This the first time =D, berada di tempat tersebut. Sambil menarik nafas dan merasa lega sudah berada di atas pesawat, dan menikmati suguhan dari mba pramugari. Menatap tayangan di layar, dan membuat diri senyaman mungkin.

Baca juga : ADEI dan reuni Bersama Teman

Tiba di bandara, dan menuju ke rumah yang dituju. Macet. Gedung-gedung tinggi menjulang dan keramaian kota Jakarta di siang hari memacu denyut nadi. Perjalanan yang ditempuh ke Cinere Jakarta Selatan, ditempuh kurang lebih 3 jam dari bandara Soekarno Hatta karena mutar mutar.

Setiba di rumah teman, istirahat shalat dan menunggu dirinya yang dijenguk. Pukul 8 malam lewat, kami diantar jalan-jalan ke Plaza yang cukup terkenal dan luas di daerah tersebut. Di ajak makan dan menikmati suguhan Layar Lebar Film Logan. Teman yang ditunggu akhirnya datang. Cerita berlanjut kembali di rumah kediamannya.

Hari besoknya, kami diajak ke kantornya di Mampang. Bangunan berlantai 5 itu berada tidak jauh dari tempat kami menginap. Di sana, kami menghabiskan waktu mendengar kisah panjang dan rumitnya kehidupannya selama di Jakarta. Perjuangan yang tidak kenal menyerah dan impian yang begitu besar menjadikan dirinya seperti saat ini. Hasil tidak akan pernah menghianati proses.

Dan selama berada di Jekardah, jalan-jalan ini begitu berkesan. Terimakasih sudah memfasilitasi keberadaan kami di Jekardah dengan sekian kesibukan yang harus ditinggalkan. Dan setiba di Makassar, kami menikmati suguhan SOP Saudara sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Jazakallahu Khairan katsiran. Sehat selalu untukta dan untuk keluargata.

Related Posts

2 thoughts on “Jalan-jalan ke Jekardah

  1. Begitulah Jakarta mak… tiada hari tanpa macet, kecuali hari raya lebaran hehe. Kapan-kapan kalau ke jakarta lagi, cobain Dufan 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *