Forum Wirausaha Muda (FWM), ABG+C

Forum Wirausaha Muda (FWM), ABG+C

Alhamdulillah gelaran Forum Wirausaha Muda (FWM) 2013, yang diselenggarakan tanggal 21-22 April, akhirnya selesai juga. butuh kerja keras, kerja cerdas dan motivasi serta semangat dan sabar yang selalu menyertai serta keikhlasan untuk mau berbuat.

Setelah rapat FWM yang begitu panjang.

 

Forum Wirausaha Muda (FWM), ABG+C

Mengambil tema sinergitas Academic, business, goverment plus Communtiy (ABG+C) Dalam Pengembangan Kewirausahaan. dan sebagai narasumber, Dr Ir. Adawiyah, M. Si (Ketua Bidang Diseminasi IPTEK IKM Kemenristek RI), Ir. Taty Aryati, M. Si (Asisten Deputy Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM RI), Drs. Latunreng, MM (Asosiasi Pengusaha Indonsesia) dan Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd (Rektor Universitas Negeri Makassar), dan sebagai Moderator Ari Eko Prasethio (Intermediator Teknologi Kementrian RISTEK).

Menarik garis benang merah antara keempat komponen tersebut dalam menghadapi pemberlakuan pasar tunggal ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) yang akan segera diberlakukan tahun 2015. Hal tersebut tentu akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi Indonesia saat belum siap menghadapai persaingan bebas ini. Maka dari itu, Indonesia harus memacu daya saingya dengan melibatkan empat komponen tersebut.

Menyimak kata dari ibu adawiyah, beliau mengatakan bahwa negara kita kaya raya tapi IPTEK belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. “Mengapa kita belum bisa terlalu berkembang dan leluasa mengaplikasikan sebuah penelitian, karena masih ada gap antara litbang dan perindustrian,” Katanya.

 

Menurutnya, sebuah bidang industri harus memberi kepercayaan kepada masyarakat untuk menyalurkan segala ide dan inovasi tentang pengembangan sesuatu. Sementara litbang harus proaktif untuk mempublikasikan hasil temuan yang inovatis sehingga dapat digarap bersama oleh suatu badan industri.

Produk UMKM di Forum Wirausaha Muda (FWM)

Dalam kegiatan Forum Wirausaha Muda (FWM) 2013 itu pula, ditampilkan pula hasil produk UMKM. dan beberapa peserta magang ikut juga mendampingi. peserta yang mengikuti kegiatan seminar sekitar 200 orang, berasal dari instansi pemerintah, akademisi atau dosen, mahasiswa, BDS, dan masyarakat umum.Setelah kegiatan seminar selesai, ibu Taty dan ibu Adawiyah mengunjungi stand dan berfoto bersama. Produk tas laptop hasil buatan tangan menjadi pilihan beliau untuk dijadikan sebagai oleh-oleh dari Makassar.

Jika hanya sendiri melakukan memang tidak akan berhasil mencapai satu tujuan, jika saja oknum yang mengatasnamakan pemerintah itu mau peduli, mungkin saat ini kita tidak akan menjadi budak di negeri sendiri ataukah menjadi pembantu di negeri orang.

 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *