Berkunjung ke Bendungan Pamukkulu, Takalar

Hari itu tanggal 22 Juli di tahun 2022, udara panas di siang hari menemani perjalanan pulang ke Makassar dari Bantaeng. Seharusnya saya tiba bersama ka Wiwi, namun entah di titik mana kami berpisah. Dan saya terus m,elanjutkan perjalanan dengan tetap berharap bertemu dengannya di titik mana.

Nyatanya sampai daerah Takalar tak menemukannya, ujung punya cerita dirinya membantu seorang perempuan yang bermasalah motornya di pinggir jalan setelah mengisi bensin di sekitaran masuk daerah Jeneponto. Dan dirinya juga tetap berharap melihatku di sepanjang jalan pulang.

Karena tak bertemu, dan tak bisa menghubungi. Akhirnya bersapa di group Whastapp angkatan. Menyapa kawan yang sedang di daerah Takalar, berharap bisa ada bertemu dan singgah sejenak untuk istirahat. Culli, almarhum. Menjawab kata dan menyatakan posisi sekalian meminta untuk sharing terkait penelitian. Sebelumnya, diskusi itu sudah terjadi dan jika bersua waktu akan berdiskusi.

Akhirnya hari itu tiba, dan saya menyambut undangan untuk berada di tempat kerjanya. Bendungan Pamukkulu. Lama perjalanan kira-kira sejam katanya. Pilihan diberikan apakah bertemu dengannya di kota atau saya yang datang ke tempatnya.

Baca juga : Permandian Ermes Bantaeng

Tanpa banyak fikir, saya meminta untuk share lokasi, menunggunya ke luar itu menghabiskan waktu yang tidak jelas. Ku fikir dengan saya ke sana ini adalah kesempatan yang baik untuk kemudian bisa mengunjungi salah satu daerah yang selalu menjadi ceritanya di sungai cerekang malam itu, tentang bendungan.

Sepanjang jalan masuk, hamparan sawah yang hijau dengan aromanya yang menenangkan hati dan mata. Terkadang, ban motor tiba-tiba terantuk ketika melewati jalan yang rusak. Kerikil kecil yang menghiasi jalanan, lalu bertemu dengan jalanan yang sudah dibeton dan beraspal. Arah map menunjukkan titik pertemuan, qfikir sudah tiba, tapi salah titik. Pembangunan rumah warga.

Signal yang kadang hilang dan petunjuk yang tak jelas, tetap membuat ban motor melaju ke arah yang dituju. Melewati lekukan gunung yang terjal. Bertemu mobil truk pengangkut. Sebelumnya melewati irigasi air yang deras dan bersih. Mungkinkah jalur itu sudah dekat?? tanyaku.

Tiba di tujuan, saat melihat foto lokasi yang dikirimkan. Memarkir motor dekat area pintu masuk. Saat menunggu, Culli sudah keluar dengan sepedanya. Menyapa dengan senyum

Bendungan Pamukkulu, Takalar

Diajaknya saya berkeliling, memasuki ruangannya yang menjadi kantor tempatnya berlabuh setelah malang melintang di luar daerah Makassar. Meski begitu, tetap hanya ingin dekat dengan keluarganya.

Setelah sekian lama kami ngobrol, diajaknya saya menuju bendungan. Sebelumnya saya dicarikan pakaian APD, pakaian yang biasa digunakan ketika kunjungan proyek. Sibuk mencarikan helm, rompi dan sepatu. Kelakar dengan helm, kalo ini pernah digunakan oleh orang penting sebelumnya saat berkunjung.

Bendungan Pamukkulu

Jarak bendungan dengan kantor ditempuh kurang lebih 5 menit dengan kendaraan motor. jalannya pun mendaki, namun beraspal. saya melaju di belakangnya mengikutinya yang bersama teman kantornya. Sepatu yang digunakan kedodoran, untuk ukuran kaki, sepatu ini kebesaran dan begitulah ukurannya.

Selama hampir sejam, dengan cuaca yang panas di siang hari, pemandangan aktifitas kerja terlihat dari teropong yang dibawa, dari jauh saya melihat mbobil truk lalu laalng membawa material, melihat teroeongan yang dibangun, ukuran-ukuran tinggi tanah dan pemandangan bukit yang mengelilingi bendungan ini.

Bendungan Pamukkulu terletak di daerah Takalar tepatnya di Desa Kale Ko;mara, kecamatan Polongbangkeng Utara di Sulawesi Selatan. Bendungan pamukullu memiliki kapasitas 81,3 juta m3. Manfaatnya untuk irigasi 6.400 ha, air baku 0,20 m3/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 2,5 MW.

Bendungan bertipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) ini memiliki daya tampung sefektif 77 juta m3 dan dengan luas genangan 480 ha.

Pertemuan Terakhir

Pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir kami, menemuinya di tempat kerjanya adalah pilihan terbaik hari itu. Dan setelahnya kami hanya bersapa lewat instagram ataupun whatsapp.

Entah itu chat tentang kelanjutannya untuk bersekolah lagi, ataukan tiba-tiba mengomentari statusku yang tak jelas.

Terimakasih sudah menjadi teman terbaik dari sejak teman mengaji dan bersekolah tingkat lanjut di kampus oranges. Dan menjadi teman jalan dan kumpul hanya untuk berdiskusi tentang hal receh.

Alfatiha buatmu, semoga damai kubutanta’

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *