Karya tulis

Karya tulis: Karya Sang Pemikir

Di ruangan yang terletak di lantai II yang merupakan ruang seminar, tampak para peserta begitu serius dan antusias mengikuti pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Program studi Biologi, baru pertama kali mengadakan pelatihan tersebut, dengan tema “Membentuk Mahasiswa sebagai Intelektual yang Berwawasan dan Terampil dalam Menulis”.

Mereka mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bulukumba, dengan tingkat semester yang berbeda.

Peserta sedang menerima materi
Peserta sedang menerima materi

Karya tulis: Karya Sang Pemikir

Immawan dan immawati biasa mereka dipanggil itu tengah asyik  mendiskusikan tema yang diberikan oleh tim fasilitator. Tema yang sudah dipilih dan dipilah dari tema yang dibuat oleh para peserta sendiri. Rujukan buku dan beberapa artikel dari jurnal di internet menjadi tempat untuk mencari dan menggali informasi sebanyak-banyaknya. Sesekali diskusi terlihat alot, manakala salah seorang dari tim kelompok memberikan masukan tata cara penulisan yang menurutnya tidak sesuai kaidah ilmiah.

Baca juga: Kemah lingkungan

Tema yang diangkat dari mereka bermacam-macam sesuai dengan kondisi kehidupan di Bulukumba dari segi pendidikan maupun budaya. Beberapa tema yang menarik ketika mengangkat wacana pembangunan waterfront di daerah pesisir, pemanfaatan kulit markisa sebagai pakan ternak maupun metode yang digunakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Peserta tampak serius membaca karya tulisnya
Peserta tampak serius membaca karya tulisnya
Berdiskusi bersama fasilitator pelatihan
Berdiskusi bersama fasilitator pelatihan

Bersama keempat fasilitator yang lain, K Maryam, Suhartini Azis, Akbar, dan Ardianto memfasilitasi selama dua hari ( 12-13 Apil 2014) di Kampus 1 di jalan IR soekarno-Hatta Nomor 9.

Salah satu harapan dari pelatihan ini, mahasiswa STKIP Muhammadiyah dapat mengikuti lomba penulisan yang diadakan oleh DIKTI maupun lembaga yang sejenis dalam dunia kepenulisan.

Ingatanku kembali mengenang masa-masa pelatihan dulu, terasa seperti kembali pada saat pertama kali bergabung di sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Tahun itu 2003, setahun semenjak diriku menjadi mahasiswi Teknik Mesin Universitas Negeri Makassar (UNM). Di kampus pencetak guru itu, sebuah UKM bernama Penalaran.

Di hari pertama, peserta diberikan teori mengenai penulisan karya tulis, mulai dari menentukan topik atau judul dari masalah yang dikemukakan, menulis tinjauan pustaka, metode penelitiannya seperti apa, kemudian peserta membahas jawaban dari rumusan masalah lalu membuat simpulan dan saran, tak lupa peserta dibimbing pula bagaimana menuliskan daftar pustaka.

Agak berat memang, ketika teorinya diberikan dalam waktu sehari, namun meski dijejali dengan teori yang banyak, tapi ketika hanya dilihat-lihat saja tidak dipraktekkan maka tidak akan menghasilkan suatu karya. Maka di hari kedua, peserta mempraktekkan teori yang diberikan.

Walaupun jauh dari kesempurnaan, tapi melihat hasilnya, sungguh di luar dugaan. Ada karya yang dibuat, dan setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan tulisannya, dari fasilitator sendiri tetap memberikan arahan dan koreksi dari cara penulisan dan bagaimana cara presentasi yang sebaiknya dilakukan.

Berfoto bersama Peserta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
Berfoto bersama Peserta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

Semuanya tak akan terjadi, jika dari awalnya kita tidak optimis akan apa yang akan dilakukan. Selama ini, hanya melakukannya sendiri, sesuatu itu akan luar biasa ketika kita selalu percaya sebelum melakukannya. Gambatte 🙂

Berbagi itu menyenangkan dan akan selalu menyenangkan ketika senyum tulus itu tergambar dengan ekspresi tulus.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *