Akhirnya menginjakkan kaki juga di Rumah Hijau Denassa atau RHD. Saya datang dalam hal belajar journalistik.
Pertama kali dengar berita mengenai tempat ini di radio, dan kejadiannya tiga tahun silam. Dan sekarang, keinginan untuk bertandang ke tempat ini, tercapai juga.
Di RHD, kita bisa belajar banyak hal, antara lain tentang tumbuhan dan hewan, tentang lingkungan.
Terdapat sekitar 350 jenis tanaman yang tumbuh, baik di belakang maupun di halaman depan. Di sana kita bisa menemukan tanaman langka yang banyak dan memperkaya pengetahuan kita.
Untuk sampai ke tempat tersebut dari Makassar butuh waktu 1 jam lebih dengan jarak tempuh sekitar 30 km, letaknya berada di jalan Borongtala No 58 A Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, kabupaten Gowa.
Belajar journalistik di RHD diajari 2 pemateri keren
Hari Sabtu (20/7/2013), RHD melaksanakan kegiatan diskusi media. Kegiatan yang diadakan oleh The Gowa Centre (TGC) dengan dukungan ACSESS Pase II mengadakan workshop jurnalisme warga.
Diskusi media ini dihadri oleh sekitar 30-an peserta dari Lembaga swadaya Masyarakat (LSM). Mereka berasal dari 4 kabupaten dan satu kota yakni Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bulukumba serta dari Makassar. Kegiatan ini diikuti pula remaja masjid Al Baraqah Bontorikong Gowa.
Hadir sebagai pemateri Jumadi Mappanganro, redaktur Tribun Timur dan pemilik RDH, Darmawan Denassa. Dalam paparannya, Jumadi begitu sapaannya memberikan tips dan trik dalam menuliskan berita, dan cara menembus media mainstream. Sedangkan, Darmawan menceritakan pengalaman sebagai penulis
Sebagai latihan, peserta diminta untuk membuat berita dan yang menariknya diajak untuk mengedit dan mencari kekurangan dari tulisan yang dibuat. Peserta juga diajak bermain di pelataran mappasomba. Rindangnya tempat tersebut seakan-akan membawa kita berada di tengah alam luas nan hijau.
