rhd

Saya terakhir ke Rumah Hijau Dennasa atau biasa disingkat RHD di kegiatan menulis bareng. Dan hari ahad ini saya kembali mengikuti kegiatan di tempatnya.

Akhirnya sampai juga di Manuju, setelah tersesat selama kuang lebih dua jam lamanya. Belum lagi hujan yang turun, saking derasnya sampai terlintas untuk pulang saja. Padahal sudah di Gowa, tinggal sedikit lagi. But, the show must go on, sudah merelakan diri tersesat dan terjebak hujan, haruskah putar haluan dan balik tanpa membawa kesan akan tujuan. Harus bisa, namanya juga tantangan, seburuk apapun harus tetap dijalani.

Padahal, saya sendiri tidak tahu medan yang akan dilalui seperti apa. Metode kegiatannya seperti apa dan bagaimana interaksi dengan para fasilitator dan peserta. Inimi lagi dibilang jalan buta-buta, entar sampai di tempat kegiatan menyesuaikan diri sajalah.

Outing Class bersama RHD

Meski sudah baca deskripsi kegiatannya dan mencoba memahami konsep Outing Class itu sendiri. Rasanya beda, jika tidak dilakoni juga. Nah, konsep OC sendiri yang ingin ditawarkan adalah konsep untuk mendorong kemajuan pendidikan dan meningkatkan kepedulian menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Dalam proses belajar dalam kegiatan Outing Class, semua potensi yang ditemukan dalam jalur yang dilewati menjadi sumber ajar. Flora, fauna, aktifitas warga, tradisi, budaya, sungai, dan lain lain menjadi sumber ajar yang diinteraksikan dengan metode yang menyenangkan, ngutip dari deskripsi kegiatan.

Belajar tak selamanya berada di dalam ruangan di gedung yang megah. Belajar dapat dilakukan dimana saja dengan nuansa alam yang terbuka . Maka dengan penuh perjuangan yang panjang akibat pergolakan batin untuk tetap ikut di hari Sabtu hingga Ahad tanggal 14 -15 Juni 2014 di Pondok Pesantren Darussalam di kecamatan Manuju, Gowa kemarin, maka just enjoy the moment.

penjelasan mengenai outing

Kegiatan yang hendak kuikuti adalah Outing Clas yang diadakan oleh RHD dan sudah kali keempat  diadakan oleh komunitas yang konsen di bidang pendidikan dan lingkungan hidup.

Ditemani Sakti dan Alim dari team RHD,, kak Imrran dari Sokolah Pesisir dan Ulfa yang turut ikut dalam kegiatan yang dipimpin oleh daeng haji biasa pak Darmawan Denassa dipanggil. Dan tak lupa Tata dan RHD junior, Fadil. Outing Class ini mengambil tempat ponpes Darusallam tompobalang Dusun Manuju Desa Manuju kabupaten Gowa. Dan pesertanya merupakan peserta didik dan calon siswa ponpes tersebut.

berbaris

Dimulai di Sabtu malam, dengan mementaskan dua lagu Pasikolaya dan Marencong-rencong. Adik-adik peserta diajak untuk bernyanyi dan memaknai arti dari lagu tersebut. Motivasi dan semanggat yang diberikan melalui lagu tersebut akan pentinggnya sekolah, karena sekolah menjadikan seseorang berkarakter baik dan bertingkah laku baik, apapun stratamu dalam kehidupan, di sekolah semua punya hak untuk belajar. Pikirku akan makna lagu passikolaya.

tumbuhan tinggi

Keesokan pagi, ahad 15 Juni pukul 07.00 waktu dusun manuju. Sesuai agenda, bersama teman-teman fasilitator mengajak para peserta untuk berkumpul sambil mendengarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama outing class berlangsung. Mengumpulkan sampah organic dan an organic ke tempat yang berbeda, tidak merusak tanaman atau mencabutnya selama kegiatan maupun seterusnya

bersama warga

Tawa canda dan cerianya pagi menambah aroma keindahan, guru-guru serta orang tua siswa pun tertarik untuk tahu dan belajar mengenai tumbuh-tumbuhan. Salah seorang guru mengatakan, ini baru pertama kalinya saya tahu nama tanamannya.

mendaki ke air terjung

Berjalan sepanjang rute yang telah dibuat dan sesekali singgah di tumbuhan, sudah banyak tumbuhan yang spesiesnya hampir punah. Dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama utamanya kalian para siswa utnuk terus menjaga dan mempertahankan habitatnya. Sehingga kemudian hari, anak cucu masih bisa melihat dan tahu bahwa tanaman itu ada. Ungkap daeng haji pemilik RHD kepada para peserta Outing Class.

senyum

Benar juga, saya merasa meski alam begitu dekat, namun ketika kita berada diantara pepohonan dan tanaman yang ada. Saya sendiri tidak tahu namanya dan kegunaannya apa. Padahal, tanaman ini biasa di temukan di daerah lain yang biasa saya kunjungi. Hingga kemudian waktu menunjukkan pukul 10 lewat sebelum pukul 11 waktu berakhirnya kegiatan.

Masih ada satu tempat yang belum dikunjungi yaitu air terjun ta’simbung. Kondisi jalan yang becek, mendaki dan sempit. Sesekali harus berpgangan kuat di antara jalanan yang terjal. Tak membuat surut untuk terus mendaki sampaui ke puncak. Dan, Alhamdulillah kepuasan itu seakan terbayar dengan indahnya alam pegunungan dengan dinding berbatuan.

Akhir pekan yang luar biasa bersama anak-anak dan rekan team yang luar biasa berbagi untuk terus menjaga agar alam tetap memberikan kehangatan dan keberlangsungannya untuk diinikmati oleh anak cucu.

Jika ada waktu datanglah berkunjung ke RHD.

menikmati pagi

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *