Kita dan Kebersamaan Itu

Layaknya sebuah kisah, cerita itu selalu dimulai oleh dua orang atau lebih sehingga membentuk pola kebersamaan. Maka cerita tentang kami 22 orang dengan karakter, budaya dan daerah yang berbeda menjadi satu dalam masa empat bulan yang semuanya dipertemukan melalui program Kemenristekdikti. Program Magang Dosen.

Adalah kampus ITB menjadi tempat atau wadahnya kami bertemu. Bertatap muka, belajar akan hal-hal baru, berbagi pengetahuan dan informasi,  saling mendebat kala komunikasi tak selancar air pancuran lalu bercengkrama kala Jumat menyapa ke pasar tumpah, berkeluh kesah akan perlakuan kampus asal dan menanti kedatangan si putih di akhir bulan.

Pekan ke dua di bulan Juli dan disambut dengan dinginnya kota Bandung, sesekali tatapan tanpa ekspresi terlihat dari sudut mata. Mungkin saat itu, kami belum saling kenal, belum saling tahu dan belum percaya diri untuk saling menyapa satu sama lain. Jadilah keakraban itu hanya terdengar dari dosen pembina yang menceritakan tentang ITB, tentang kampus yang akan kami datangi dan cengkramai. Di suatu pagi, saat perjalanan bus dari Bekasi ke kampus pembina.

Yah, cerita itu tidak akan indah hanya ketika kamu dan kamu saja yang saling bertemu. Selalu pasti akan ada pihak ketiga keempat yang akan membuatnya berwarna. Seperti pelangi dengan kerlapan merah kuning jingga birunya. Dan warna laut karena pantulan sinar matahari. Bukankah menyemai keramahan itu terasa seperti nyanyian pagi kala fajar meyingsing. Ataukah tatkala hujan turun dan membasahi tanah yang kering, dan sekelibat bau tanah itu terasa menenangkan hati. Lalu rindu itu tiba-tiba datang menyapa.

Kebersamaan yang Dilakukan Saat Magang

Masak dan Makan Bersama

Tiap pekan diwaktu libur menyapa, sabtu atau ahad adalah waktu untuk masak dan makan bersama. Sesuai kesepakatan mengingat senin sampai jumat waktu sibuk dengan aktifitas di kampus. Meski setelah maghrib tetap aja, obrak abrik dapur karena lapar meyerang dan uang saku tinggal recehan.

Menikmati makanan yang dibuat oleh teman cowok juga menjadi agenda setiap malam. Eh, nyatanya meski drama korea juga selalu memperlihatkan bagaimana pemeran pria bisa jago masak. Dari teman kami juga bisa diadu, dari masak sayur, masak ikan lauk pauk sampai nasi goreng. Asin atau kurang rasa, sepanjang perut sudah berteriak. Rasapun terabaikan.

Outing

Ikut kegiatan magang, tidak hanya belajar di kelas. Tapi menikmati suasana kota, mengunjungi tempat wisata sambil tracking. Itung-itung nurunin berat badan, kala lingkar pinggang sudah bertambah segaris ataupun dua garis.

Jalan kaki terpanjang, terlama, dengan mendaki tanjakan dan menuruni jalanan sambil bernyanyi lagu ninja hatori. Ini pengalaman luar biasa. Hampir 10 km dari pintu gerbang Tahura-Maribaya. Waktu itu di bulan Juli pekan ketiga, saat mulai pendekatan dengan dinginnya Kota Bandung di asrama tamu ITB di jalan bukit utara Dago.

Lalu ada cerita ke keraton tebing dan rafting yang hampir saja menjadi wacana saat liburan. Rencana ke tebing keraton yang sudah dijadwalkan berangkat pukul 4 pagi agar bisa liat sunrise akhirnya molor menjadi pukul 6 pagi saat benang merah sudah terlihat.

Rafitng. Bermain di sungai palayangan sambil bercengkrama dengan arus jeram, sesekali kata BOOM terlontar saat menghadapi derasnya arus.

Baca juga Rafting di Pangalengan

Makan Malam Selepas Ngampus

Bukan sekali atau dua kali, saat recehan di dalam saku baju ataukah tas keluar karena tak cukup membayar makanan di warung makan. Tapi, itu tak lantas membuat kami berhenti menikmati malam bersama. Menertawakan kejailan, kelucuan dan kepedean. Perasaan saat itu, suasana saat itu menjadi momen-momen lucu plus bahagia. Saling berbagi tidak hanya saat kamu kelebihan tapi saat kamu berbagi senyum dan indahnya persaudaraan. Yah, itu menyenangkan.

Lalu, kejadian yang lain saat kamu diprovokasi bahwa tempat yang kamu tuju itu sudah dekat dan kamu tetap berjalan sepanjang kaki melangkah sampai betismu rasanya sudah berteriak tapi kamu tetap tersenyum dan mengatakan ayo. Makan malampun dimulai di pilihan warung masakan padang.

Itu masih beberapa cerita, masih ada banyak cerita tentang kamu, aku dan mereka. Rasanya seperti membebaskan diri dari hal-hal penat saat bersama teman yang serunya minta ampun.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *